oleh Habibullah Al Faruq
Bedah perbedaan otak kiri dan otak kanan memang masih menjadi PR tersendiri bagi kebanyakan orang.
Banyak yang mengatakan bahwasannya otak kiri lebih dominan dalam analitis dan otak kanan dominan dalam kreativitas.
Lantas, benarkah demikian?
Sebelum beranjak lebih jauh, Hiremaxi akan bedah perbedaan otak kiri dan otak kanan berikut ini.
Perbedaan Otak Kiri dan Otak Kanan
Perlu kalian ketahui, otak manusia merupakan salah satu intricate organ (organ yang rumit).
Memiliki berat sekitar 3 pon (atau sekitar 1,35 kg), otak memiliki 100 miliar neuron dan 100 triliun koneksi.
Otak menjadi salah satu organ pusat komando dari apa yang manusia pikirkan, rasakan, dan lakukan.
Otak Kiri
Otak kiri cenderung lebih verbal, analitis, dan teratur, dibandingkan dengan otak kanan.
Otak kiri lebih baik dalam berbagai macam hal, seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Kemampuan yang dimiliki oleh otak kiri, seperti:
- Analisis
- Angka
- Bahasa
- Berpikir kritis
- Logika
Dengan kemampuan di atas, otak kiri cenderung lebih detail dan tertata.
Salah satu fungsi otak kiri adalah dalam intelligence quotient (IQ) yakni kecerdasan yang berhubungan dengan belajar.
Otak Kanan
Otak kanan cenderung lebih visual dan intuitif.
Otak kanan memiliki cara berpikir yang lebih kreatif, tetapi kurang terorganisir dengan tepat.
Kemampuan yang dimiliki oleh otak kanan, seperti:
- Bermain warna
- Bermusik
- Imajinatif
- Kreatif
- Ekspresi lewat emosi
Dengan kemampuan di atas, otak kanan cenderung lebih melihat sesuatu dengan cara pandang yang luas dan lebih bebas dalam berpikir.
Salah satu fungsi otak kanan adalah dalam emotional quotient (EQ) yakni kecerdasan yang berhubungan dengan emosi.
Bagaimana Gaya Belajarnya?
Berikut ini, Hiremaxi paparkan cara belajar setiap sisi otak, yang mungkin dapat menentukan gaya belajar seseorang tersebut:
Gaya belajar otak kiri:
- Linear, memproses informasi dengan mengambil setiap bagian, disusun, dan diatur dalam urutan yang logis, untuk memperoleh kesimpulan.
- Sequence, memproses informasi secara urut, memudahkan perencanaan harian dan mudah dalam menyelesaikan tugas.
- Reality-based, melihat kenyataan sebagaimana mestinya, sehingga bisa menyesuaikan diri dengan mudah.
- Symbolic, mengolah simbol tidak menjadi masalah, baik itu huruf, kata, hingga notasi matematika.
Gaya belajar otak kanan:
- Holistic, memproses informasi dengan jawaban, melihat gambaran besarnya terlebih dahulu, bukan dari detail.
- Random, memproses informasi melalui hal-hal yang acak, di mana tugas akan diselesaikan secara acak, bahkan hanya sebagian saja yang selesai.
- Fantasy-oriented, memproses informasi berdasarkan apa yang dipikirkan, kadang menemukan jawaban secara intuitif (tiba-tiba).
- Concrete, membutuhkan hal yang konkret (berwujud), seperti merasa, melihat, dan menyentuh objek secara nyata.
Karir Otak Kiri dan Otak Kanan
Dari penjelasan di atas, Hiremaxi dapat menjawab kemungkinan karir yang dapat diambil oleh mereka yang dominan otak kiri ataupun otak kanan.
Jika otak kiri, cocok berkarir sebagai:
- Accountant
- Computer Programmer
- Lawyer
- Scientist
Sedangkan otak kanan, cocok berkarig sebagai:
- Actor
- Arts
- Graphic Designer
- Psychologist
Baca juga:
- Dominan Otak Kiri? Ternyata Kamu Cerdas Lho!
- Dominan Otak Kanan? “Takdirmu” Jadi Pemimpin!
Kesimpulan
Berdasar keterangan di atas, Hiremaxi dapat simpulkan bahwasannya perbedaan otak kiri dan otak kanan itu sangatlah unik.
Masing-masing otak memiliki karakteristiknya sendiri.
Akan tetapi, kalau Hiremaxi boleh ‘ngasih’ saran, lebih baik jangan terfokus pada 1 bagian saja, melainkan melatih kedua otak, agar dapat berfungsi dengan baik dan seimbang.
Lalu, gimana kalau kamu? Dominan otak kiri atau otak kanan?