Konsep AIDA: Strategi Jitu “Ledakkan” Jualanmu

hiremaxi
3 min readDec 25, 2020

--

oleh Habibullah Al Faruq

Konsep AIDA
Konsep AIDA

Jualanmu sepi? Belum pecah telur? Mungkin kamu belum kenal dengan konsep AIDA.

Wahai siapapun kalian yang baru belajar pertama kali caranya berjualan, jualan itu bukan tentang bujuk membujuk dan rayu merayu customer agar membeli.

Bukan seperti itu!

Jika masih menggunakan teknik yang basi seperti di atas, jualanmu laku hanya karena mereka kasihan terhadap dirimu.

Padahal, hakikatnya, berjualan itu merupakan hal yang win-win condition. Apa itu win-win condition? Pembeli senang, penjual juga senang.

Pernah mengalami stuck jualan dan belum pecah telur juga? Hiremaxi akan kenalin kamu dengan teknik atau konsep AIDA.

1. Attention (Perhatian)

Attention
Attention

Perhatian di sini ialah kamu sebagai penjual terlebih dahulu harus pandai menarik perhatian orang-orang.

Jangan langsung targetkan closing! Sabar. Kamu mikirnya terlalu jauh.

Hiremaxi menyarankan kepada para penjual untuk menarik calon pembeli dengan attention-nya. Caranya bisa dengan:

  • Kata-kata yang memikat
  • Memikat dengan cara yang unik
  • Slogan yang menarik

Sehingga, perhatian orang-orang dapat dialihkan, hingga pada akhirnya fokus dengan apa yang kita berikan.

2. Interest (Ketertarikan)

Interest

Step yang kedua setelah proses attention berhasil adalah melakukan follow up dengan cara interest.

Dari mana kita sebagai penjual tahu jika orang-orang tertarik dengan jualan kita? Gampang, salah satu indikatornya ialah orang tersebut memberikan feedback (umpan balik).

Dengan berada di tahapan ini, Hiremaxi rekomendasikan untuk gali keinginan konsumen. Menggalinya dengan cara bertanya dan mendengarkan, bukan malah “nyerocos” terus.

Minat dari calon pembeli harus dibangkitkan oleh penjual. Jika tidak, ya akan hilang konsumen. Interest ini salah satunya memicu buying signal lho!

Indikator buying signal:

  • Calon pembeli menganggukan kepalanya
  • Calon pembeli mengulang manfaat yang akan didapat jika mereka membelinya
  • Calon pembeli mulai bertanya tentang harga
  • Calon pembeli mengatakan “ya”

3. Desire (Keinginan yang Menggebu-gebu)

Desire
Desire

Jika kamu sebagai seorang penjual sudah mencapai titik ini, maka selamat! Tapi, jangan berbahagia terlebih dahulu.

Dalam posisi desire, minat membeli seorang calon pembeli sudah kian meningkat. Sebagai seorang penjual, kita harus belajar yakinkan minat tersebut dengan produk yang ditawarkan.

Yang terpenting, jika berada di fase ini, jangan pernah berkata “kelebihan produk”, tetapi diganti dengan “keuntungan memiliki produk”. 2 hal yang berbeda bukan?

4. Action (Tindakan)

Action
Action

Jika sudah di fase yang terakhir ini, jangan tunda lagi, jangan basa-basi lagi, segera lakukan closing!

Jangan meragukan calon pembeli dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting alias tidak bermutu. Jangan memutar kembali pertanyaan yang membuat kamu kembali ke fase sebelumnya.

Tetap hati-hati dan lakukan closing.

Selamat atas closing pertamamu!

Kesimpulan

Jadi, jangan salah paham ya, AIDA itu bukanlah nama orang, melainkan suatu teknik dan konsep yang harus dipelajari oleh siapa saja yang melakukan bisnis atau wirausaha.

Jika kamu sebagai penjual merasa kesulitan untuk “pecah telur”, bisa Hiremaxi simpulkan, konsep AIDA sangat membantu jualan atau bisnismu.

Yang terpenting, saat kamu menjadi seorang penjual ialah harus mau untuk mendengarkan, bukan nyerocos terus-terusan.

Sudah paham dengan konsep AIDA? Yuk, share pengalamanmu!

--

--

hiremaxi
hiremaxi

Written by hiremaxi

a community learning to be an insights hub for the nations

No responses yet